Keistimewaan Hewan Laba-laba
Laba-laba
memang termasuk salah satu jenis hewan yang sangat berbisa dan berbahaya
didunia. Namun terlepas dari itu semua tersimpan sejumlah pelajaran yang dapat
kita ambil dari seekor laba-laba. Lalu apa yang istimewa dari laba-laba??? Jika
ada yang bertanya seperti demikian tentu jawaban yang terlintas dipikiran kita
adalah " jaringnya", sekilas memang benar. Keistimewaan seekor
laba-laba yakni pada jaringnya yang dapat dibentuk sesuai keinginan dan
kebutuhannya. Selain itu juga laba-laba didalam kita suci Al-Qur'an dijadikan
nama surah tepatnya Q.S Al- Ankabut. Masih berkaitan dengan jaring yang
dikeluarkan laba-laba terkuak pelajaran bermanfaat bagi kita seorang manusia.
Apa itu??? Kisah laba-laba menolong Rasullullah SAW dan Abu Bakar dapat kita
jadikan contoh. Ketika Rasullullah SAW dan Abu Bakar bersembunyi didalam gua
Tsur dari pengejaran kaum kafir Quraisy. Atas kehendak Tuhan seekor laba-laba
membuat jaring-jaring tepat dimulut gua agar kaum Quraisy terkecoh dan
beranggapan bahwa gua tersebut tidak mungkin dimasuki oleh seseorang. Bayangkan
hanya seekor laba-laba dengan jaringnya yang selembut sutra menolong nyawa sang
Rasullullah SAW. Lalu apa yang sudah kita lakukan selaku manusia yang
diberi akal pikiran?? Sudahkah kita menolong sesama mahkluk ciptaan-Nya? Laba-laba
mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong tanpa melihat siapa yang akan
kita tolong.
مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا
مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا
وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
”Perumpamaan
orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah. Adalah seperti
laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah
rumah laba-laba kalaumereka mengetahui.” (Q.S.
Al Ankabut [29]: 41).
Laba-laba adalah binatang yang ada dimana-mana, mulai dari
hutan sampai gedung-gedung hunia. Lebih dari 90% bangunan di dunia ada
laba-laba di dalamnya, sehingga semua orang mengenal binatang ini. Al Quran
telah mengabadikannya menjadi nama sebuah surat, yakni Surat Al Ankabut.
Binatang yang disebutkan secara khusus dalam Al Quran, tentunya memiliki
sesuatu hal yang istimewa. Namun sayang, orang-orang lebih fokus pada kekurangan
laba-laba, salah satunya rumah laba-laba yang dianggap sebagai rumah paling
lemah.
Selama ribuan tahun, para ahli tafsir memberikan komentar
yang senada, yakni ulasan tentang kelemahan laba-laba tidak mempunyai
keistimewaan apa-apa. Sejak musafir abad ke-7, misalnya Abdullah bin Abbas,
sampai musafir abad ke-20, Ahmad Mustafa al-Maraghi, sama-sama mengatakan bahwa
rumah laba-laba memang lemah karena tidak bisa melindunginya dari panas dan
dingin. Rumah laba-laba juga rapuh karena mudah hancur bil diterjang angin atau
binatang lain.
Dalam tafsir Al Jami'ul Akhamil Quran karya Imam al-Qurthubi
disebutkan sebuah hadis ucapan Yazid bin Maisarah bahwa laba-laba adalah setan,
dan bahwa Ali bin Abi Thalib menganggap adanya sarang laba-laba di dalam rumah
akan mewariskan kemiskinan maka harus dibuang.
Tafsir Ad-Durul Mantsur karya Jalaluddin as-Sayuti memuat
hadis mursal Abu Daud yang berasal dari Yazid bin Martsad tentang sabda
Rasulullah Saw. yang menyebutkan bahwa laba-laba adalah setan yang harus
dibunuh bila mendapatinya. Lho, bukankah laba-laba yang justru menutupi pintu
gua, melindungi Rasulullah Saw. bersama Abu Bakar sewaktu bersembunyi di Gua
Tsur ketika hijrah??? Tafsiran tersebut sungguh membuat kita penasaran. Harus
ada sesuatu yang penting dari laba-laba.
Dalam jurnal ilmiah science edisi 5 Januari 1996, ilmuwan
Jelinski dan koleganya dari Cornell University, Itacha, New York, mengungkapkan
sebagian rahasia laba-laba. Dalam penelitiannya di laboratorium, ditemukan
bahwa jaring laba-laba yang diproduksi dari tubuh binatang itu sendiri, terbuat
dari molekul-molekul berbentuk serat, yang tersusun dari residu asam amino
glisin 42%, alanin 25%, dan 33% sisinya glutamin, serin dan triosin. Analisis
Resonansi Magnetik Serat terhadap jaring laba-laba yang mengandung 40% alanin
menunjukkan suatu struktur yang terorganisir sangat rapi seperti kristal.
Jaring laba-laba ternyata tahan air dan memiliki 5 kali lebih besar dari pada
baja dengan ukuran sama, dan 2 kali lentur daripada serat nilon.
Menurut Bambang Ariwahjoedi dan Zeily Nurachman, ahli kimia
dan teknnik material dari ITB, kekuatan jaring serat laba-laba adalah
1x1.000.000.000 N/m kuadrat. Ini hampir sama kuatnya dengan serat kevlar, serat
polimer sintetis yang dipakai sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru.
Sedangkan ketangguhannya, 4 kali lebih besar. Penelitian membuktikan bahwa
jaring laba-laba sanggup menahan dan menjerat serangga besar, kecil, lalat,
belalang sampai burung pipit.
Begitu kuatnya serat jaring laba-laba ini, sehingga
dimungkinkan untuk menjadi bahan tekstil anti peluru, penguat material komposit
untuk selubung peralatan elektronik, body mobil, dan bahan pesawat terbang.
Laba-laba menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan material baru yang bersumber
dari mahluk hidup, bio materials, seperti protein, polisakarida, dan lain-lain.
Dengan berkembangnya ilmu bio-engineering, laba-laba bisa diternakkan menjadi
berjuta-juta ekor, diberi makan larutan zat tertentu untuk secara massal
”dipekerjakan” memproduksi serat yang sangat kuat bagikeperluan industri.
Teknologi gen-cloning bisa digunakan untuk membuat bakteri yang dapat
dikerahkan memproduksiserat laba-laba secara in vitro dalam tabung kimia. Para
arsitek dari Jerman sudah mengembangkan konstruksi bentangan lebar yang sangat
kuat tapi tipis yang diilhami dari jaring laba-laba.
Jadi, jaring laba-laba sama sekali tidak lemah dan bukan
tidak berguna. Lantas mengapa ayat Al Quran menyebutkan lemah? Firman Allah
tidak keliru. Tafsirnya yang harus lebih disempurnakan. Perhatikan ayat diatas
baik-baik. Ternyata yang disebutkan lemah adalah rumahnya laba-laba. Bukan
jaringnya. Laba-laba adalah karnivora, yang membuat jaring jebakan dan
bersarang dibalik daun-daunan, di sudut tembok, di balik lemari. Di sana mereka
menunggu mangsa yang terperangkap di jaring yang amat kuat itu, baru mendekat
untuk membunuh dan menyeretnya untuk dimakan.
Rumah (sarang) tempat diam dan bertelur laba-laba inilah yang
sangat lemas, jenis kelemahannya belum terungkap, jadi harus diteliti ilmuwan
Muslim, setelah kekuatan jaring laba-laba ditemukan oleh ilmuwan non-Muslim.
Dengan begitu Al Quran kita tempatkan pada fungsinya yang mulia, sebagai
pedoman di segala sektor kehidupan, termasuk isyarat di bidang penelitian sains
dan teknologi. Bukan hanya berisi anjuran beramai-ramai membunuh laba-laba.
http://quran.al-shia.org/id/tafsir/al-Ankabut/05.html
nice post gan :)
ReplyDelete