Monday, May 23, 2016

Hewan Lalat dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits



Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
"Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah." [QS. Al-Haj ayat 73]
1. LALAT DI SEBUTKAN DI DALAM AL-QURAN
          Dalam ayat tersebut jelas disebutkan bahwa "...Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya...". Allah SWT telah mendatangkan perbandingan yang ringkas tetapi memiliki pengaruh yang cukup mendalam terhadap orang-orang kafir.
Orang-orang kafir mengatakan bahwa patung-patung hasil ukiran tangan mereka adalah tuhan yang wajib disembah. Tetapi, Allah menjawab semua itu dengan mengatakan bahwa tuhan mereka sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, meskipun mereka bersatu dalam menciptakannya. Bahkan, Allah juga memberikan perumpamaan seandainya berhala itu adalah tuhan yang berkuasa, maka cobalah untuk menghalau lalat yang hinggap di hidung berhala itu tanpa bantuan siapa pun. Maka berhala tersebut akan tetap diam dan tidak dapat melakukan apapun. Sehingga pada kalimat terakhir pada ayat tersebut berbunyi "...Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah...".
2. LALAT DALAM HADITS RASULULLAH

          Rasulullah SAW bersabda: "Apabila seekor lalat masuk ke dalam salah satu minuman dari kalian maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buangah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya ada penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya." [HR. Bukhari, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah]. Dari sisi kesehatan, hadits ini mungkin akan mengundang kontroversi. Bahkan para orientalis telah mengunakan hadist ini sebagai senjata untuk menyerang orang-orang Islam.
Bayangkan saja, lalat yang kesehariannya berada di tempat-tempat yang kotor dan menjijikan serta membawa berbagai macam kuman dan penyakit, mana mungkin membawa obat seperti yang diterangkan oleh Rasulullah SAW? Tentu saja banyak sekali orang yang meragukan hadits ini, karena tidak sesuai dengan fakta ilmiah yang ada di zaman sekarang. Namun, seiring berjalannya waktu, ternyata hadits tersebut tidak terbantahkan. Masya Allah. Hasil dari penelitian panjang para professor dan peneliti terkemuka dunia membuktikan kebenaran hadist tersebut. Tentu saja hal ini sekaligus membantah tuduhan dan tudingan dari orang-orang yang meragukan hadits Rasulullah tentang kebenaran hadist tersebut.
Prof. Dr. Abdul Majid Az-Zindani ketua peneliti kajian Al-Qur'an dan As-Sunnah mengatakan bahwa pada sayap kiri lalat terdapat berbagai macam virus yang mematikan. Para peneliti tersebut berusaha mematikan virus-virus tersebut secara konvensional tapi tidak berhasil.
Namun ketika mereka memasukkan sayap kanan lalat, secara otomatis mereka melihat perubahan secara signifikan. Dan hasilnya, seluruh virus yang dibawa oleh sayap kiri mati dan musnah akibat obat yang dibawa oleh sayap kanan. Beberapa professor menemukan adanya jasad renik istimewa pada tubuh lalat. Mikro organisme tersebut hidup dibawah lapisan zat minyak dalam perut lalat.
Jasad-jasad renik tersebut berkumpul dalam sel-sel sampai pecah dan pecahan itu terjadi apabila adanya tekanan, tekanan ini terjadi apabila lalat ini di benamkan dan bibit-bibit tersebut mengeluarkan enzimnya yang kuat sekali hingga mampu membunuh virus dan bakteri yang berbahaya. Sementara peneliti dari Australia menemukan bukti bahwa pada sayap lalat terdapat gen refilin, yaitu gen yang bisa mengobati penyakit-penyakit yang ada pada syaraf arteri dan syaraf meina. Gen refilin yang ada di sayap lalat dapat mengobati penyumbatan yang terjadi di kedua syaraf tersebut. Dengan memasukkan lalat kedalam air maka gen-gen refilin yang ada di sayap itu akan tersebar di air hingga air itu bersih kembali dari penyakit yang ada di sayap kiri. Masya Allah

sumber : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/02/20/lznzuq-mukjizat-alquran-penciptaan-lalat
https://www.islampos.com/mengungkap-fakta-ilmiah-lalat-dalam-pesan-rasulullah-9617/
https://www.eramuslim.com/peradaban/quran-sunnah/ada-apa-dengan-lalat.htm
                      

Sunday, May 8, 2016

Gagak Adalah Guru Pertama Manusia

Gagak Adalah Guru Pertama Manusia

 

Sebagai mana kita ketahui, bahwa peristiwa pembunuhan manusia pertama kali adalah antara dua anak Adam as, Qabil dan Habil Ketika Qabil membunuh Habil, karena tipu muslihat Iblis la’natullah yang menyusupkan rasa iri, dengki dan hasud kepada Adam dan seluruh keturunannya.
Kemudian Allah swt. mengirimkan burung Gagak untuk mengajarkan anak cucu Adam bagaimana menguburkan mayit sesama mereka.
Kecerdasan gagak dalam kisah masa lalu juga disebutkan di dalam Alquran:
فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ
" Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi." [QS. Al-Ma'idah ayat 30]
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْأَةَ أَخِيهِ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْأَةَ أَخِي فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ
"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal." [QS. Al-Ma'idah ayat 31]
Mengapa demikian?
Karena burung Gagak adalah burung paling pintar dan cerdik di dibandingkan dengan burung-burung lainnya. Dan Allah swt. telah memberikan insting tentang keahliannya ini.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata burung gagak memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan otak burung-burung yang lainnya. Dan burung gagak senantiasa hidup bersama kelompoknya sebagaimana manusia yang senantiasa bersosial dengan masyarakat.
Mereka memiliki pemimpin atau hakim yang akan menghukum yang melakukan kesalahan di antara mereka, inilah fitrah yang senantiasa diberikan Allah kepada burung Gagak. Setiap kesalahan di antara burung Gagak memiliki hukuman masing-masing, berikut adalah contoh-contohnya:
1. Ketika salah satu di antara mereka mengambil jatah makanan untuk anak-anak Gagak, maka hukumannya adalah sekelompok Gagak akan mematukinya sampai bulu-bulu si Gagak habis sehingga Gagak tersebut gundul dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi seperti anak-anak Gagak sebelum dewasa.
2. Ketika seekor Gagak menyakiti perempuan Gagak yang lain, maka sekelompok Gagak akan menyerangnya dengan paruh-paruhnya hingga mati.
Adapun eksekusi hukuman dilakukan di tanah perkebunan atau di daerah yang luas, sehingga proses pengadilan disaksikan oleh kelompok mereka, dan Gagak terdakwa dibawa dengan penjagaan ketat oleh sekelompok Gagak lainnya yang mengelilinginya. Kemudian Gagak tersebut ditundukan kepalanya, diturunkan sayapnya dan ditahan untuk berkoak sebagai bentuk pengakuan atas kesalahannya.
Ketika Gagak terdakwa dijatuhi hukuman mati, maka Gagak-gagak lainnya akan menyerangnya dengan paruh-paruh mereka hingga mati. Dan setelah Gagak itu mati, maka salah satu di antara mereka akan membawanya dan menggali lubang untuk menguburkannya dengan tanah sebagai penghormatan atas mayat. Hingga saat ini, para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang seluk-beluk hewan mengatakan bahwa hanya Gagaklah yang mengubur mayat kawannya ketika mati. Demikianlah bagaimana burung Gagak menegakan keadilah dari fitrah Ilahiyah, lebih baik dari pada keadilan yang dimiliki oleh umat manusia.

sumber : http://www.makintau.com/2015/02/kecerdasan-burung-gagak-didalam-alquran.html
https://hidayatilquran.wordpress.com/burung-gagak-dalam-alquran/
                      

Friday, May 6, 2016

Keistimewaan Hewan Laba-laba

Keistimewaan Hewan Laba-laba



Laba-laba memang termasuk salah satu jenis hewan yang sangat berbisa dan berbahaya didunia. Namun terlepas dari itu semua tersimpan sejumlah pelajaran yang dapat kita ambil dari seekor laba-laba. Lalu apa yang istimewa dari laba-laba??? Jika ada yang bertanya seperti demikian tentu jawaban yang terlintas dipikiran kita adalah " jaringnya", sekilas memang benar. Keistimewaan seekor laba-laba yakni pada jaringnya yang dapat dibentuk sesuai keinginan dan kebutuhannya. Selain itu juga laba-laba didalam kita suci Al-Qur'an dijadikan nama surah tepatnya Q.S Al- Ankabut. Masih berkaitan dengan jaring yang dikeluarkan laba-laba terkuak pelajaran bermanfaat bagi kita seorang manusia. Apa itu??? Kisah laba-laba menolong Rasullullah SAW dan Abu Bakar dapat kita jadikan contoh. Ketika Rasullullah SAW dan Abu Bakar bersembunyi didalam gua Tsur dari pengejaran kaum kafir Quraisy. Atas kehendak Tuhan seekor laba-laba membuat jaring-jaring tepat dimulut gua agar kaum Quraisy terkecoh dan beranggapan bahwa gua tersebut tidak mungkin dimasuki oleh seseorang. Bayangkan hanya seekor laba-laba dengan jaringnya yang selembut sutra menolong nyawa sang Rasullullah SAW. Lalu apa yang sudah kita lakukan selaku manusia  yang diberi akal pikiran?? Sudahkah kita menolong sesama mahkluk ciptaan-Nya? Laba-laba mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong tanpa melihat siapa yang akan kita tolong.

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
”Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah. Adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalaumereka mengetahui.” (Q.S. Al Ankabut [29]: 41).
Laba-laba adalah binatang yang ada dimana-mana, mulai dari hutan sampai gedung-gedung hunia. Lebih dari 90% bangunan di dunia ada laba-laba di dalamnya, sehingga semua orang mengenal binatang ini. Al Quran telah mengabadikannya menjadi nama sebuah surat, yakni Surat Al Ankabut. Binatang yang disebutkan secara khusus dalam Al Quran, tentunya memiliki sesuatu hal yang istimewa. Namun sayang, orang-orang lebih fokus pada kekurangan laba-laba, salah satunya rumah laba-laba yang dianggap sebagai rumah paling lemah.
Selama ribuan tahun, para ahli tafsir memberikan komentar yang senada, yakni ulasan tentang kelemahan laba-laba tidak mempunyai keistimewaan apa-apa. Sejak musafir abad ke-7, misalnya Abdullah bin Abbas, sampai musafir abad ke-20, Ahmad Mustafa al-Maraghi, sama-sama mengatakan bahwa rumah laba-laba memang lemah karena tidak bisa melindunginya dari panas dan dingin. Rumah laba-laba juga rapuh karena mudah hancur bil diterjang angin atau binatang lain.
Dalam tafsir Al Jami'ul Akhamil Quran karya Imam al-Qurthubi disebutkan sebuah hadis ucapan Yazid bin Maisarah bahwa laba-laba adalah setan, dan bahwa Ali bin Abi Thalib menganggap adanya sarang laba-laba di dalam rumah akan mewariskan kemiskinan maka harus dibuang.
Tafsir Ad-Durul Mantsur karya Jalaluddin as-Sayuti memuat hadis mursal Abu Daud yang berasal dari Yazid bin Martsad tentang sabda Rasulullah Saw. yang menyebutkan bahwa laba-laba adalah setan yang harus dibunuh bila mendapatinya. Lho, bukankah laba-laba yang justru menutupi pintu gua, melindungi Rasulullah Saw. bersama Abu Bakar sewaktu bersembunyi di Gua Tsur ketika hijrah??? Tafsiran tersebut sungguh membuat kita penasaran. Harus ada sesuatu yang penting dari laba-laba.
Dalam jurnal ilmiah science edisi 5 Januari 1996, ilmuwan Jelinski dan koleganya dari Cornell University, Itacha, New York, mengungkapkan sebagian rahasia laba-laba. Dalam penelitiannya di laboratorium, ditemukan bahwa jaring laba-laba yang diproduksi dari tubuh binatang itu sendiri, terbuat dari molekul-molekul berbentuk serat, yang tersusun dari residu asam amino glisin 42%, alanin 25%, dan 33% sisinya glutamin, serin dan triosin. Analisis Resonansi Magnetik Serat terhadap jaring laba-laba yang mengandung 40% alanin menunjukkan suatu struktur yang terorganisir sangat rapi seperti kristal. Jaring laba-laba ternyata tahan air dan memiliki 5 kali lebih besar dari pada baja dengan ukuran sama, dan 2 kali lentur daripada serat nilon.
Menurut Bambang Ariwahjoedi dan Zeily Nurachman, ahli kimia dan teknnik material dari ITB, kekuatan jaring serat laba-laba adalah 1x1.000.000.000 N/m kuadrat. Ini hampir sama kuatnya dengan serat kevlar, serat polimer sintetis yang dipakai sebagai bahan pembuatan rompi anti peluru. Sedangkan ketangguhannya, 4 kali lebih besar. Penelitian membuktikan bahwa jaring laba-laba sanggup menahan dan menjerat serangga besar, kecil, lalat, belalang sampai burung pipit.
Begitu kuatnya serat jaring laba-laba ini, sehingga dimungkinkan untuk menjadi bahan tekstil anti peluru, penguat material komposit untuk selubung peralatan elektronik, body mobil, dan bahan pesawat terbang. Laba-laba menjadi sumber inspirasi bagi penciptaan material baru yang bersumber dari mahluk hidup, bio materials, seperti protein, polisakarida, dan lain-lain. Dengan berkembangnya ilmu bio-engineering, laba-laba bisa diternakkan menjadi berjuta-juta ekor, diberi makan larutan zat tertentu untuk secara massal ”dipekerjakan” memproduksi serat yang sangat kuat bagikeperluan industri. Teknologi gen-cloning bisa digunakan untuk membuat bakteri yang dapat dikerahkan memproduksiserat laba-laba secara in vitro dalam tabung kimia. Para arsitek dari Jerman sudah mengembangkan konstruksi bentangan lebar yang sangat kuat tapi tipis yang diilhami dari jaring laba-laba.
Jadi, jaring laba-laba sama sekali tidak lemah dan bukan tidak berguna. Lantas mengapa ayat Al Quran menyebutkan lemah? Firman Allah tidak keliru. Tafsirnya yang harus lebih disempurnakan. Perhatikan ayat diatas baik-baik. Ternyata yang disebutkan lemah adalah rumahnya laba-laba. Bukan jaringnya. Laba-laba adalah karnivora, yang membuat jaring jebakan dan bersarang dibalik daun-daunan, di sudut tembok, di balik lemari. Di sana mereka menunggu mangsa yang terperangkap di jaring yang amat kuat itu, baru mendekat untuk membunuh dan menyeretnya untuk dimakan.

Rumah (sarang) tempat diam dan bertelur laba-laba inilah yang sangat lemas, jenis kelemahannya belum terungkap, jadi harus diteliti ilmuwan Muslim, setelah kekuatan jaring laba-laba ditemukan oleh ilmuwan non-Muslim. Dengan begitu Al Quran kita tempatkan pada fungsinya yang mulia, sebagai pedoman di segala sektor kehidupan, termasuk isyarat di bidang penelitian sains dan teknologi. Bukan hanya berisi anjuran beramai-ramai membunuh laba-laba.

sumber : http://bersamadakwah.net/spiderman-yang-dijelaskan-dalam-al-quran/
http://quran.al-shia.org/id/tafsir/al-Ankabut/05.html

                      

Keistimewaan Hewan Semut

Keistimewaan Hewan Semut




Semut sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, walaupun sering luput dari perhatian. Faktanya, semut memiliki banyak keistimewaan. Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul di dunia, hanya terdapat kelahiran 40 manusia.
Mirip dengan lebah, semut pun disiplin dalam hal pembagian tugas kerja. Ada semut pekerja yang bertugas merawat dan mencari makanan, semut prajurit yang bertugas melindungi koloni, dan ratu semut yang bertugas meningkatkan jumlah individu dalam koloninya.

        Sebuah penelitian meyebutkan bahwa semut memiliki jaringan komunikasi yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari kerjasamanya yang baik dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Semut pun termasuk binatang yang sangat kuat. Seekor semut mampu mengangkat beban dengan berat tiga kali lipat dari berat tubuhnya.

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari" QS. Al-Naml:18.
            Mengapa semut dipilih untuk diabadikan di dalam Al-Quran yang diketahui sebagai mukjizat terbesar sekaligus petunjuk bagi umat manusia sampai akhir zaman ? 
     Pertama, komunitas semut mempunyai sistem atau struktur kemasyarakatan lengkap dengan pembagiantugasnya.
       Kedua, masyarakat semut mengenal sistem peperangan kolektif. Artinya, kelompok semut tertentu yang dipimpin seekor ratu semut dapat berperang dengan komunitas semut yang dipimpin oleh ratu lainnya. Hewan lain umumnya bertarung individu-individu.
Ketiga, semut mengenal sistem perbudakan. Telur sebagai harta benda utama dari pihak semut yang kalah perang akan dikuasai dan diangkut oleh pihak semut pemenang. Telur-telur ini akan dijaga sampai menetas dan bayi semut ini akan dijadikan budak-budak mereka yang menang.
Keempat, semut mengenal sistem peternakan. Pada daun pohon jambu, mangga, rambutan, atau lainnya kadang terdapat jamur putih lembut. Di sana ada hewan kecil berwarna putih yang menghasilkan cairan manis. Semut tahu, hewan ini malas berpindah karena itu semut membantu memindahkannya ke tempat baru jika lahan di sekitar itu telah mulai tandus dan setelah semut memerah cairannya setiap periode waktu tertentu. Sampai saat ini, belum diketahui hewan lain yang mengenal sistem perbudakan dan peternakan. Kelima, semut mengenal sistem navigasi yang baik.
Apakah hanya itu ? Wallahu a'lam. Manusia baru menyibak rahasia dan keistimewaan semut sebanyak itu. Sifat-sifat dan keistimewaan lain harus diselidiki lebih lanjut melalui riset lapangan dan laboratorium yang terancang, terjadwal, bahkan terukur.

sumber : http://zilzaal.blogspot.co.id/2013/02/mengapa-semut-dipilih-untuk-diabadikan.html
 http://www.makintau.com/2015/02/semut-berbicara-didalam-alquran-ilmuwan-membuktikannya.html
 http://www.qultummedia.com/44-artikel/ibadah/699-belajar-kesabaran-dari-semut

                      


ANGIN MENURUT AL-QUR’AN

ANGIN MENURUT AL-QUR’AN



A.Pengertian Angin
Angin dalam konsep ilmu fisika dapat diartikan aliran udara, ia terbentuk di antara dua zona atau tempat yang memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.(Mulyono,2006:61-62).
Angin yaitu udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah kesuhu udara yang tinggi.
Angin adalah udara yang bergerak, karena bergerak itulah biasanya angin akan terasa lebih dingin daripada permukaan udara disekitarnya. Segar berarti kita merasakan udara yang lebih dingin pada permukaan kulit. Itulah merupakan peran angin. Jika kita merasakan segarnya angin, maka otak kita merasa fresh dan bisa berfikir jernih, itulah andil dari oksigen. Oksigen pasti ada di setiap udara yang kita hirup dan rasakan. Karena tanpa oksigen kita tidak akan bisa bernafas. Rasa segar yang ditimbulkan oleh oksigen terhadap otak kita tergantung dari konsentrasi oksigen yag masuk ke dalam otak kita. Contohnya udara pagi atau udara pegunungan akan lebih menyegarkan otak kita dari pada udara siang hari atau udara di daerah perkotaan. Hal ini terjadi karena otak kita mendapat supply oksigen yang cukup, sehingga dapat bekerja dengan baik. Jika otak kita dapat bekerja maksimal, maka otak dapat merespon dan mengirimkan respon yang baik pula terhadap jaringan tubuh yang lain. Sebab itulah jika oksigen yang kita hirup mencukupii untuk supply oksigen ke otak kita, tubuh kita akan merasa lebih segar. Dan sebaliknya, jika supply oksigen kurang, tubuh kita akan cepat lelah, dan kita akan merasa penat.
Faktor-faktor yang mepengaruhi terjadinya angin. Antara lain: gradient barometris (Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradient barometrisnya angin semakin cepat), letak tempat (kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari lainnya), waktu (di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari), dan tinggi tempat (semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup).
B. Ayat-ayat Al-Qur’an dan penafsiran menurut ulama tentang angin
1. Manfaat Angin
     a.  Mengawinkan Tumbuhan
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”(Al-Hijr:22).
            Angin dapat membantu mengawinkan tumbuhan dengan cara penyerbukan. Misalnya pada tumbuhan bunga sepatu, bila ada angin maka benang sari akan terbang dan ada juga yang jatuh di kepala putik dan setelah itu terjadilah pembuahan dan terbentuklah bakal biji yang kemudian akan menjadi individu atau tumbuhan baru (Abdushshamad,2003:102).
Menggerakkan Awan Sehingga Menjadi Hujan
Angin adalah salah satu penyebab dari hujan karena anginlah yang membawa awan kemudian awan-awan tersebut berkumpul dan terjadilah hujan.
Dalam beberapa ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya, yaitu :
      a.       Al-Hijr:22
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”(Al-Hijr:22).
Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan.
      b.      Al-A’raaf 7 : 57
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran”.
Tafsir : Artinya merupakan kabar gembira karena hujan akan turun dan mendatangkan kebaikan bagi manusia.
“Hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung.”
Artinya ketika angin itu membawa awan yang bergumpal-gumpal mengandung air.
“Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daearah itu, Kami keluarkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan.”
                Artinya, Kami giring awan itu untuk menghidupkan tanah yang tandus, yang tidak ada tanaman ada tanaman dan pepohonannya, lalu Kami turunkan hujan di tempat itu, sehingga berbagai macam buah-buahan tumbuh di sana.
“Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kalian mengambil pelajaran.”
            Artinya, sebagaimana Kami telah menghidupkan tanah yang mati dan tandus dengan air hujan, maka begitu pula Kami menghidupkan kembali orang yang sudah mati dari kuburnya. Kami keluarkan mereka menjadi hidup kembali sebagaimana tanaman yang tumbuh kembali. Hal ini dimaksudkan agar kalian mengingat kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya. Lalu kalian mengesakan dan bersyukur kepada-Nya tas segala nikmat dan karunia-Nya.
            Di dalam Al-Qur’an banyak disebutkan perumpamaan tentang dihidupkannya orang mati,  dengan bumi yang kering dan gersang, yang menjadi subur dan hidup setelah terkena air hujan, sebagaimana firman-Nya.
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Fushshilat: 39).
“ Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ar-Rum: 50).
Kemudian rentenan ayat-ayat ini diakhiri dengan satu permisalan yang sangat apik tentang orang Mukmin dan kafir, yang keduanya dimisalkan dengan tanah yang subur, yang menumbuhkan tanaman yang rindang lagi menghijau, dan tanah tandus yang tidak memberi manfaat apa pun.
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”(Al-A’raf:58)
Dengan kata lain, tanah yang baik dan subur akan ditumbuhi tanaman yang baik dan subur. Banyak manfaatnya dan juga ditanamami buah-buahan dengan seizin Allah SWT dan kemudahan yang diberikan-Nya. Sementara suatu daerah yang tanamannya buruk dan tandus, yang dipenuhi bebatuan yang licin, tidak akan menumbuhkan tanaman yang kecuali hanya sedikit dan tak ada artinya apa-apa serta sulit digarap. Karena itu merupakan tanh yang memang tidak layak ditanami.
Yang demikian itu merupakan perumpamaan bagi orang Mukmin dan Kafir. Orang Mukmin seperti tanah yang subur, sedangkan orang kafir seperti tanah ynag tandus dan gersang. Yang keras tanahnya, tidak layak ditanami yang hanya sesuai dijadikan tempat persembunyian jenis serangga. Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata, “ Ini merupakan perumpamaan yang dibuat Allah bagi orang Mukmin dan kafir. Orang Mukmin adalah sosok yang bagus dan amalnya bagus. Seperti tanah yang bagus dan buah-buahannya pun bagus pula. Adapun orang kafir merupakan sosok yang buruk dan amalnya buruk pula, seperti tanah yang tandus, tidak memberi manfaat apa pun”  (Ash-Shabuny,2000:38-40).
      c.       Al-Furqaan 25 : 48
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang Amat bersih,”
Tafsir : Maksudnya yaitu Allah yang mengirimkan angin yang mengambangkan awan untuk memberi tanda bahwa awan tersebut siap menjadi hujan. Menurut riwayat Ibn amir, hamzah, dan al-kisa-i, pernyataan busyran dalam ayat ini dibaca nusyran, yang bermakna: angin-angin yang mengambangkan awan. Apabila kita baca busyran, menurut qiraah (bacaan) versi Ashim, maka maknanya angin yang membawa kabar gembira sebagai tanda akan datangnya hujan (Ash-Shiddieqy,2000:2896). 
      d.      An Naml 27 : 63
“Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya)”.
Tafsir : Maksudnya adalah apakah menyembah Allah SWT, Tuhan yang telah memberi petunjuk kepadamu dalam kegelapan darat dan laut. Tuhan yang memberikan akal pikiran, ilmu dan makrifat, sehingga kamu dapat menghadapkan perjalananmu dengan berpegang kepada ukuran-ukuran yang sudah tetap dan pada masa dahulu menunjuki kamu dengan perantaraan bintang, bukit-bukit dan tanda lain, serta mengirim angin yang menjadi tanda akan datangnya hujan dan kebajikan lain, angin buritan yang membuat perahumu berlayar cepat, serta angin yang menyebabkan terjadi persarian (perkawinan) di antara tumbuhan itu lebih ataukah menyembah dewa-dewamu dan patungmu yang lebih baik (Ash-Shiddieqy,2000:3022).
      e.       Ar Ruum 30 : 46
“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur”.
Tafsir : Di antara dalil yang terdapat pada alam, yang menunujukkan bahwa Allah yang menciptakan alam, bersifat kuasa, mengetahui segala sesuatu dan berkehendak, memiliki segala hal, memberikan hidup dan mematikan adalah angin yang mengembirakan kita dengan turunnya hujan, mengawinkan bunga (penyerbukan) pepohonan hingga terjadilah buah, dan menggerakkan perahu yang tengah berlayar. Selain itu, juga menunjukkan kepada kita tentang sebagai rahmat-Nya dan iradat-Nya. Supaya kita dapat mencari sebagian keutamaan Allah (Ash-Shiddieqy,2000:3188).

Prasana Transportasi
“Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan Kami dari bahaya ini, pastilah Kami akan Termasuk orang-orang yang bersyukur".(QS.Yunus : 22).
Sudah sejak lama manusia memanfaatkan angin untuk membantu proses transportasi. Manusia mengenal perahu layar sebagai alat transportasi air yang mengandalkan aliran angin sebagai penggerak perahu yang tak bermesin itu. Selain itu pada penerbangan, arah angin sangat menentukan keselamatan penerbangan. Maka dari itu di setiap bandara selalu ada alat penentu arah dan kecepatan angin.
2. Angin Kencang
Selain bermanfaat bagi masyarakat, angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang sering menimbulkan kerusakan seperti angin topan, angin puting beliung dan lain-lain, angin tersebut adalah angin kencang yang datang tiba-tiba dan membuat kerusakan. Di dalam beberapa ayat Al-Qur’an disebutkan antara lain :
Ibrahim 14 : 18
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti Abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh”.
Al-Israa’ 17 : 69
“Atau Apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) kami”.

Al Anbiyaa’ 21 : 81
“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. dan adalah Kami Maha mengetahui segala sesuatu”.
Tafsir : Kami tundukkan bagi Sulaiman angin yang kadang-kadanng bertiup lembut dengan sangat kencang dan kadang-kadang bertiup lembut.Pada masing-masing keadaan itu, angin berjalan dengan perintahnya ke negeri suci mana pun yang dia kehendaki. Maka, dia dan para sahabatnya keluar pada waktu pagi kea rah mana pun yang mereka kehendaki, kemudian kembali kerumahnya di Syam pada hari itu juga (Al-Maraghiy,1989:95).
 Al-Hajj 22 : 31
“Dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh”.
Tafsir : Barang siapa menyekutukan Allah dengan selain-Nya, berarti dia telah membinasakan dirinya sendiri sebinasa-binasanya. Perumpamaannya seperti keadaan orang yang jatuh dari langit lalu disambar burung, kemudian burung itu memotng-motong anggota tubuhnya; atau seperti orang yang diterbangkan oleh angin lalu dijatuhkan di tempat yang jauh dan tidak bisa kembali dari padanya (Al-Maraghiy,1989:181).
C. Angin ditinjau menurut Sains modern
            Para ilmuan memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang angin dalam kehidupan alam semesta. Dan pendapat tersebut antara lain:
Pendapat J.Yannev Ewusie
J. Yannev Ewusie menyatakan beberapa peran dan manfaat angin khususnya dalam ekologi tropika. Menurut J. Yannev Ewusie komunitas tropika yang berpengaruh terhadap struktur dan species komunitas tropika itu sendiri. Misalnya angin kering yang berada dibeberapa bagian daerah tropika dan salah satunya yaitu wilayah afrika barat.. J. Yannev Ewusie juga berpendapat bahwa kekayaan akan species pada beberapa bagian habitat mungkin disebabkan arah tiupan angin atau arah arus air.
Ir. Usman dan Ir.Warkoyo
Ir. Usman dan Ir.Warkoyo menyatakan bahwa angin merupakan gerak massa udara relative terhadap permukaan bumi pada arah horizontal dari daerah bertekanan udara tinggi kedaerah bertekanan udara rendah. Menurut Sanjaya (1970) dalam kondisi tertentu angin tidak memberikan akibat langsung pada pertumbuhan dan perkembangan serangga. Baru pada kondisi angin yang kencang dapat berpengaruh pada proses penguapan dan keadaan kelembaban udara secara tidak langsung memberi akibat keseimbangan suhu tubuh maupun kadar air tubuh serangga. Pengaruh angin yang paling penting adalah mempengaruhi pemencaran dan aktivitas serangga, terutama serangga yang bertubuh kecil seperti kutu daun.
Pendapat Drs. Sumarito,Dipl.Ed dan Dra. Yundaru Nurantini
Dua ilmuan ini berpendapat bahwa angin merupakan salah satu factor perantara dalam reproduksi generatif pada tumbuhan. Proses reproduksi generatif pada tumbuhan dengan angin sebagai perantaranya disebut sebagai persarian Anemogami. Disamping itu juga angin mempengaruhi proses transpirasi pada tumbuhan, proses ini dapat melalui kutikula daun, sub stomata, dan inti sel pada batang.
Deskripsi Aritoteles tentang awan dan hujan yang dipengaruhi oleh angin
Aritoteles dengan buku ketiganya yang berjudul Meteorological Obsevation telah mendeskripsikan lapisan udara bahwa ia adalah kawasan bersama api, udara dan matahari adalah factor pokok dan pertama bagi terjadinya awan, karena proses penguapan (Veperization) dan pengembunan (kondensasi)merupakan akibat dari dekat atau jauhnya matahari dari bumi, inilah yang menyebabkan terjadinya awan. Lebih lanjut Aritoteles menerangkan proses turunnya hujan. Hujan disebabkan perginya udara panas dari udara yang naik ketempat yang lebih tinggi, maka menjadi dinginlah uap air. Karena panasnya sudah pergi dan panasnya menjadi dingin maka meneballah uap air kemudian menjadi air yang jatuh diatas permukaan bumi, dan proses tersebut berputar mengikuti perjalanan matahari, ketika matahari berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (dari utara ke selatan menurut garis edarnya), maka kadar basah (wetness) udara bertambah atau berkurang dan titik air tersebut besar, maka dinamakan hujan.

          a. Pembentukan hujan dan angin
Penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran "mengawinkan" dari angin dalam pembentukan hujan. Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. . Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan.
Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan. Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi.
          b. Angin kencang
Seperti angin puting beliung yaitu angin kencang yang datang secara tiba – tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung.
Angin Topan adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan km.
sumber:https://www.facebook.com/permalink.php?id=264622620267027&story_fbid=409085829154038
http://yulilives.blogspot.co.id/2012/04/udara-angin-dalam-al-quran.html
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/04/20/m2rrvb-subhanallah-inilah-mukjizat-alquran-tentang-angin-yang-mengawinkan

                      

Wednesday, May 4, 2016

Keistimewaan Hewan Lebah

Keistimewaan Hewan Lebah



Madu dan lebah memiliki keistimewaan yang luar biasa sehingga tercantum dalam surat tersendiri di dalam Al-Quran. Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir muslim agung di abad ke-10 M itu tercatatat sebagai dokter yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran.
Selama ini, orang lebih mengenal madu sebagai produk lebah yang paling populer dan berkhasiat dalam mengatasi berbagai penyakit. Namun, jika kita mengambil hikmah dari surat An-Nahl ayat 69, kita akan mengetahui produk lebah yang dapat dijadikan obat tidak terbatas hanya pada madu saja. Produk perlebahan selain madu dapat berupa royal jelly, tepung sari (bee pollen) dan propolis lebah.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah An-Nahl ayat 69 :

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang yang memikirkan." [QS. An-Nahl : 69]

Mengutip surat An-Nahl ayat 69 di atas, dijelaskan bahwa bahan yang dapat dijadikan obat penyembuh bagi manusia adalah bahan yang keluar dari perut lebah dengan bermacam-macam warnanya. Pada ayat tersebut juga tidak menyatakan obat untuk spesifik penyakit tertentu, dan fakta di lapangan membuktikan bahwa berbagai penyakit dapat disembuhkan melalui produk perlebahan terutama propolis lebah. 
Di dalam Al-Quran diterangkan secara jelas bagaimana lebah diperintah oleh Allah SWT untuk membuat sarang dengan mengambil makanan (getah) dari berbagai jenis tumbuhan untuk dijadikan madu dan produk lebah lainnya, termasuk propolis sebagai obat penyembuh untuk berbagai jenis penyakit. Lebah memang makhluk istimewa, ia merupakan makhluk Allah SWT yang memberi manfaat dan kenikmatan bagi manusia. Lalu, apa itu propolis lebah sebenarnya?.

Definisi Propolis
Propolis adalah material lengket berwarna gelap yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai jenis tumbuhan, dicampur dengan lilin lebah (wax) dan digunakan untuk membangun konstruksi sarang lebah (Bankova et al., 2000:3). Kata “propolis” berasal dari bahasa Yunani, yaitu pro (pertahanan depan, sebelum masuk) dan polis (kota), yang secara umum bermakna pertahanan kota atau sarang lebah dari benda-benda di luar sarang (Bankova et al., 2000:3; Scully, 2006:359). Propolis merupakan subtansi resin alami yang merupakan campuran lilin lebah (wax), gula dan eksudat tanaman atau getah (Scully, 2006:359). Getah yang menjadi bahan dasar propolis ini berasal dari bagian tumbuhan penghasil getah yaitu kulit kayu, tunas, wax, dan pucuk-pucuk daun (de Almaida & Menezes, 2002:6).




Gambar 1. Propolis digunakan sebagai pelindung sarang lebah terhadap benda- benda asing dari luar.

Lebah madu (Apis mallifera L.) mengumpulkan resin-resin dari berbagai macam tumbuhan yaitu getah yang keluar dari kuncup daun dan kulit batang tanaman conifer (golongan pinus). Lebah kemudian membawa resin tersebut menuju sarang lebah dan mencampur dengan enzim yang disekresikan dari kelenjar mandibula lebah, meskipun demikian komponen yang terdapat di dalam propolis tidak mengalami perubahan (Farre et al., 2004:22).
Produksi propolis per koloni per tahun diperkirakan antara 10-300 gram, tetapi produksi ini tergantung jenis lebah, iklim, sumber daya hutan, dan mekanisme pengumpulan lebah. Propolis dapat langsung dimanfaatkan atau dilakukan pemurnian terlebih dahulu dengan ekstraksi dan penyaringan (Krell, 1996:16; Farre et al., 2004:22).

Sifat Fisik Propolis
Propolis merupakan suatu subtansi resin yang bentuknya lengket seperti lem, lembut dan liat pada suhu 25°-45°C. Pada suhu kurang dari 15°C dan secara partikuler ketika dibekukan atau didekatkan pada pendingin, propolis akan berubah menjadi keras dan rapuh. Propolis akan tetap rapuh meskipun telah dilakukan pemanasan dengan suhu yang lebih tinggi. Pada suhu di atas 45°C propolis akan menjadi lebih lengket dan lebih liat. Propolis secara khas akan mencair pada suhu 60°-70°C, meskipun beberapa propolis titik leburnya mencapai 100°C (Krell, 1996:2).
Variasi warna, komposisi dan khasiat propolis dapat terjadi karena sumber tanaman yang bermacam-macam. Propolis berwarna kuning sampai coklat gelap, bahkan transparan tergantung dari resin asalnya (Krell,1996:2). Selain itu propolis juga secara umum bersifat tidak beracun, meskipun telah dilaporkan adanya reaksi alergi, tetapi reaksi ini biasanya hanya sebatas kemerahan pada kulit (de Almaida & Menezes, 2002:6).

Kandungan Kimia Propolis
Propolis kaya akan zat essensial yang sangat berguna bagi manusia. Komposisi kimia propolis sangat bervariasi (warna dan aroma) dan erat hubungannya dengan jenis dan umur tumbuhan serta letak geografis asal propolis (Lotfy, 2006:22). Umumnya propolis mengandung resin dan balsam yang terdiri atas 55% flavonoid dan asam fenol dan esternya, 30% lilin lebah (wax), 10% etereal dan minyak aromatis, 5% pollen dan senyawa organik serta mineral sebesar 5% (Farre et al., 2004:24).
Jenis senyawa kimia yang terdapat pada propolis sangat kompleks. Berdasarkan analisis kimia menggunakan metode Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) yang dilakukan oleh Greenaway et al. (1990) terhadap propolis yang dihimpun oleh lebah dari tumbuhan poplar menunjukkan, propolis mengandung berbagai macam senyawa, yaitu: asam amino, asam alifatik dan esternya, asam aromatik dan esternya, alkohol, aldehida, khalkon, dihidrokhalkon, flavanon, flavon, hidrokarbon, keton, dan terpenoid (Sabir, 2005:77).



Gambar 2. Tabel persentase komposisi propolis

Propolis mengandung terpen, tanin, vitamin dan mineral dari sekresi kelenjar saliva lebah (Farre et al., 2004:24). Vitamin yang terkandung dalam propolis adalah vitamin A, B1, B2, B3, C dan E (Krell, 1996:4; Lotfy, 2006:23). Kandungan mineral propolis adalah kalsium, magnesium, zat besi, silika, potasium, fosfor, mangan, kobalt, dan tembaga (Bankova et al., 2000:9; Farre et al., 2004:25).
Propolis kaya akan berbagai senyawa kimia termasuk asam amino, asam sinamat, alkohol sinnamil, vanilin, asam kafeat fenetil ester, tetokrisin, isalpinin pinosembrin, krisin, galangin, asam ferulat, dan senyawa bioflavonoid (flavonoid) yang terkandung dalam propolis terdiri atas sejumlah besar minyak volatil dan fenolik seperti flavon, flavonon, dan flavonol (Valcic, et al., 1999:406; Yaghoubi et al., 2007:46).

Manfaat Propolis
Bagi lebah, propolis merupakan zat penting yang sangat fundamental yang diperlukan untuk sterilisasi sarang lebah dari serangan bakteri, jamur dan penyakit. Propolis berfungsi melindungi seluruh sarang dan tempat lebah ratu menyimpan telurnya dari hama Bacillus larvae yang menyebabkan kebusukan telur-telurnya. Jadi, propolis tidak hanya berfungsi sebagai penyegel atau penutup sarang lebah tetapi juga menghalangi masuknya kuman penyakit (Krell, 1996:1).
Propolis digunakan oleh bangsa Yunani kuno sebagai bahan terapi untuk melindungi tubuh manusia dari serangan bakteri, virus, jamur dan radikal bebas. Propolis memiliki kemampuan farmakologi yang digunakan sebagai bahan anti-inflamasi, hepatoprotektor, antitumor atau karsinostatik, antimikroba, antivirus, antifungi, antiprotozoa, anastesi dan regenerasi jaringan (Bankova, et al., 2000:4; Farre et al., 2004:25; Yaghoubi et al., 2007:45). Selain itu, konsumsi propolis dapat meningkatkan sistem imun (imunostimultan). Propolis secara simultan meningkatkan fungsi sistem imun dan secara langsung menghambat mikroorganisme patogen. Propolis juga telah terbukti efektif melawan strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik, hal ini didasarkan pada kandungan propolis yang kompleks (Sforcin, et al., 2002:1; Taheri et al., 2005:414).

Sumber Referensi:
  1. Bankova, V.S., de Castro, S.L., and Marcucci, M.C. 2000. Propolis: Recent Advances in Chemistry and Plant Origin. Apidologie. 3: 3-15. 
  2. de Almeida, E.C. & Menezes, H. 2002. Anti-Inflammatory Activity of Propolis Extract: A Review. J Venom Anim Toxins. 8 (2). 
  3. Farre, R., Frasquet, I., and Sanchez, A. 2004. El Propolis y La Salud (Propolis and Human Health). Ars Pharmaceutica. 45 (1): 21-43.
  4. Krell, R. 1996. Value Added Products From Beekeeping. United Nations Rome: FAO Agricultural Services. 
  5. Lotfy, M. 2006. Biological Activity of Bee Propolis in Health and Disease. Asian Pac J Cancer Prev. 7: 22-31.
  6. Sabir, A. 2005. Respon Inflamasi pada Pulpa Gigi Tikus setelah Aplikasi Ekstrak Etanol Propolis (EEP). Maj Ked Gigi (Dent J). 38 (2): 77-83.
  7. Scully, C.B.E. 2006. Propolis: a Background. British Dental J. 200 (7): 359-360.
  8. Sforcin, J.M., Kaneno, R., and Funari, S.R.C. 2002. Absence of Seasonal Effect on the Immunomodulatory Action of Brazillian Propolis on Natural Killer Activity. J Venom Anim Toxins. 8 (1).
  9. Taheri, H.R., Rahmani, H.R., and Pourreza, J. 2005. Humoral Immunity of Broilers is Affected by Oil Extracted Propolis (OEP) in the Diet. International Journal of Poultry Science. 4 (6): 414-417.
  10. Valcic, S., Montenegro, G. Mujica, A.M., Avi, G., Franzblau, S., Singh, M.P., Maiese, W.M., and Timme, B.N. 1999. Phytochemical, Morphological, and Biological Investigations of Propolis Chile. Verlag der Zeitschrift fűr Naturforshchung. 54c: 406-16.
  11. Yaghoubi, S.M.J., Ghorbani, G.R., Soleimanian, Z.S., and Satari, R. 2007. Antimicrobial Activity of Iranian Propolis and Its Chemical Composition. DARU.15(1): 45-48.